Awalnya aku tak pernah menyangka aku bisa menuntut ilmuku disini.
Bermimpi pun tidak. Tapi, kau tau kawan??, sungguh aku pernah duduk di bangku
itu. Di ruang 2.1 pada hari senin di
semester 2 aku belajar Visual Basic
bersama teman-temanku dengan Pak Jacky Soeryana. Oh, ya ! kala itu aku tercatat
sebagai mahasiswi jurusan Informatika Komputer. Ada 5 jurusan lainnya
Sekretaris, Komputer Akutansi, Bisnis administrasi, Hotel dan Restoran Bisnis
dan Teknik Alat Berat. Tapi seiring berjalannya waktu dan para peminat pelajar
sekarang LP3I Balikpapan menghadirkan jurusan Financial Banking syariah dengan
meniadakan 2 jurusan, yaitu Hotel dan
Restoran Bisnis dan Sekreataris sejak sekitar 3 tahun terakir.
Aku sangat-sangat bangga bisa menjadi keluarga besar LP3I Balikpapan.
Dengan beasiswa yang ku dapatkan dari kampus LP3I Balikpapan membuatku tak
ingin menyia-nyiakan kesempatan yang bagiku berlian ini. Coba kau bayangkan
saja, aku seorang piatu sejak usiaku 9 tahun. Mama ku harus menanggung ke 4
anaknya yang masih harus sekolah. seorang diri. Kami terpaksa harus hidup
terpisah demi masa depan. 2 kakak perempuanku bersekolah di pondok pesantren.
Tinggalah aku dan seorang adik laki-laki ku dirumah yang kadang di tinggal mamaku
untuk bekerja. 2 tahun kemudian aku yang harus menyusul kedua kakakku. Tapi,
kurang dari 1 tahun aku disana kakak tertuaku pergi menyusul papaku. 2 tahun
aku di pondok itu akhirnya adikku pun menyusul walau kami berada di tempat yang
sama tapi kami tak sering bertemu. Kisahku itulah yang membuatku takut untuk
bermimpi. Karena aku merasa tak mampu.
“Sekolah saja butuh perjuangan yang sangat bagaimana mungkin aku bisa
kuliah. Apalagi di kampus bergengsi itu. Tidak mungkin !!” Kalimat itu yang
pernah ku katakan pada diriku sendiri. Dan tapi ternyata aku salah. Salah
besar. Saat hari pertama aku kuliah aku dan mahasiswa baru lain tentunya di
sambut dengan ramah oleh semua dosen dan staff LP3I Balikpapan. Aku sangat
bahagia kala itu. Dan aku berjanji pada diriku. “Akan kudapatkan yang selama
ini kucari dari sini. Dari kampusku. LP3I Balikpapan”. Aku sangat berterima kasih kepada LP3I
Balikpapan dan seluruh dosen pengajar beserta staffnya yang telah memberikan
kesempatan berlian ini kepada ku dan kakak ku. Ya…!! Kakak perempuanku yang
kedua dia juga berkesempatan kuliah di LP3I Balikpapan. Dengan Beasiswa juga
tentunya. Sekali lagi terima kasih.
Oh ya, Ada kisah yang menarik yang ingin ku ceritakan padamu, kawan. Pernah
ada seorang teman lamaku bertanya saat kami tak sengaja bertemu setelah sekian
lama, dia bertanya “Kamu dimana sekarang?? Kuliah atau kerja??”. “Kuliah” Jawabku singkat. “Dimana??”. Ia Tanya
lagi. “di LP3I” Jawabku. Langsung saja
ia berkata. “Masa LP3I kampus??? Masa kuliah?? Pake seragam kaya anak TK, mana
mahal lagi belum tentu juga dapat kerja.” Dan aku hanya tersenyum padanya. Bukan aku
bermaksud mengiyakan pendapatnya tapi ku pikir tak ada gunanya saja.
Hmm… Begini, akan ku jelaskan padamu kawan, LP3I memang bukan sebuah
Universitas tapi LP3I juga tempat melanjutkan study setelah lulus dari Sekolah Menengah
Atas. Kau sebut apa study setelah seragam putih abu-abumu kau tanggalkan??? Kuliah
bukan??? Dan kau sebut apa tempat yang kau gunakan untuk kuliah?? Sebenarnya
hal itu tak perlu kau masalahkan. Aku juga tidak tau pasti sebenarnya LP3I di
sebut kampus atau tidak. Tapi dengan bangga akan ku katakan pada mereka yang bertanya
padaku bahwa LP3I adalah kampus tempat kuliah. Di LP3I adalah program belajar
cepat tepat dengan study 2 tahun kita akan siap bekerja. Dengan sertifikat
senilai D3 kita bisa melanjutkan study S1. Di beberapa universitas yang
bekerjasama dengan LP3I.
Seragam ?? Aku tidak pernah merasa sebagai anak TK. Justru aku bangga
sudah seperti eksekutif muda. Dan jika kau sebut seragam kami seperti anak TK,
kau sebut apa perusahan-perusahaan yang menerapkan wajib pakai seragam??? Anak
PAUD???. Mungkin kau tidak tau arti seragam kami untuk menyeragamkan agar tidak
ada perbedaan. Tapi aku bangga dengan seragamku. Dengan almamaterku dan kau tau
kawan?? LP3I Balikpapan adalah satu-satunya kampus tempat kuliah orang berdasi.
Hehe….
Lagi-lagi aku dengan bangganya mengatakan bahwa LP3I adalah kampus
tempat kuliah. J
Hmmm…. Mahal ya??? Mungkin iya. Untuk ekonomi lemah sepertiku mungkin
sangat mahal. Tapi mari kita hitung bersama kawan. Berapa uang masuk ke
unversitas??? Berapa biaya persemesternya??? Kau kalikan berapa tahun kau
kuliah disana?? Belum lagi uang almamater, buku-buku, sumbangan dan biaya-biaya
lainnya??? Mungkin akan sama mahalnya. Di LP3I kau cukup membayar Down Payment
beberapa persen dari biaya kuliah 1 tahun. Sisanya bisa di cicil perbulan. Dan itu
sudah termasuk uang seragam, buku-buku, dan lain-lain. Dan begitupun tahun
keduanya. Kau tak perlu menghabiskan banyak waktu, cukup 2 tahun. Setelah lulus
kau akan bekerja di perusahaan yang kau suka sesuai kemampuanmu. Dapat atau
tidak dapat kerja itu tergantung pada masing-masing personal. Belajarlah dengan
giat, kerjakan tugas, jangan pernah membolos. Mungkin ada saja yang tidak
bekerja tapi yang bekerja di perusahaan minyak milik Prancis itu justru sangat
banyak. Dan yang tidak bekerja itu ku pastikan bukan sebab LP3I, tapi sebab ia
sendiri. Karena aku sudah membuktikannya sendiri. Aku bekerja di salah satu perusahaan
Laptop, karena LP3I. untuk kesekian kalinya, Terima Kasih.
Dan kini, usia kampus ku sudah menginjak 24tahun. Doaku, semoga LP3I
semakin sukses dan Berjaya. Semoga semakin bergengsi dan PASTI !!!
Ka mau tanya, setelah lulus dari lp3i kaka kerja dipeusahaan laptopkan? Sebagai apa ka? Terus itu disalurkan sama lp3inya?
ReplyDelete