English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday 29 June 2013

Lirik - Opick ft Adiba Uje - Terima Kasih Ayah


Waktu begitu cepat berlalu
Seiring langkah dalam cerita
Terbayang wajahmu dalam hatiku
Kau adalah kisah yang terindah

Tajamnya matamu tenangkan hati
Luka hidupmu kau bawa sembunyi
Hangatnya sentuhmu yang penuh cinta
Kau adalah bintang di dalam katiku

Dalam lelahmu masih kau tersenyum
Dalam duka kau belai aku
Dalam sempitmu ajarkanku tegar
Allah slalu bersamamu
Oh Allah selalu bersamamu

Ayah..ayah terima kasih
Kau beri aku cinta
Ayah..ayah terima kasih
Ajarkan aku hidup

Download Mp3 disini

READ MORE - Lirik - Opick ft Adiba Uje - Terima Kasih Ayah

Album X Factor Indonesia [Full Album 2013]

Album X Factor Indonesia

Ini adalah album kompilasi 13 finalis ajang pencarian bakat X Factor Indonesia 2013.

01. Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia
02. Mikha Angelo - Soulmate
03. Novita Dewi - Sampai Habis Air Mataku
04. NU dimension - Luka di hatimu
05. Shena - Maafkan Aku
06. Gede Bagus - Seseorang Yang Lain
07. Isa Raja - Minta Jodoh
08. Agus Hafiluddin - Tolong Aku
09. Dicky Adam - Biarlah
10. Dalagita - Cinta
11. Alex - Belum Saatnya
12. Yohanna - Ayah
13. Ilusia Girls - Aku Juga Manusia

Download Album X Factor Indonesia [Full Album 2013] disini

READ MORE - Album X Factor Indonesia [Full Album 2013]

Thursday 27 June 2013

Video-video terbaru Eka Gustiwana


Eka Gustiwana


1. Juri IMB - Good Job! 
(Edisi Spesial IMB Trans TV)


2. Soimah - Artis Papan Atas


3. Deddy Corbuzier - Ngaca Dulu Deh




4. Jeremy Tetty - BBM Campuran


5. Tukul Arwana - Fighting Spirit



READ MORE - Video-video terbaru Eka Gustiwana

Tukul Arwana - Don't Lose Before Fight

tukul




READ MORE - Tukul Arwana - Don't Lose Before Fight

Friday 21 June 2013

Iklan 3 Indie+ Versi Cowok


Kalo aku dah gede, aku pingin kerja di multi national company
Aku mau kerja di gedung tinggi 
Ngomong english tiap hari
Rambut klimis sepatu mengkilat kaya orang penting
Tapi, ngerjain kerjaan yang kurang penting
Jadi tukang fotocopy
Bawain laptop
Beres-beres kertas
Gak masalah kerja 15 jam sehari
Tidur cuma 5 jam sehari
Masalahnya, gaji cuma tahan sampe tanggal 15
Untung di warteg bisa makan dulu bayar belakangan
Tapi sayang gak berlaku untuk beli pulsa
Jadi orang gede menyenangkan
Tapi susah di jalanin




READ MORE - Iklan 3 Indie+ Versi Cowok

Iklan 3 Indie+ Versi Cewek


Kalo aku udah gede, aku mau jadi eksmud
Mau jadi bos
Hari-hari ngomong campur bahasa inggris
Tiap jum'at pulang kantor 
Nongkrong bareng sesama eksmud
Ngomongin proyek besar
Biar keliatan sukses
Suara agak di gedein
Biar kedengeran cewek di meja sebelah
Kalo weekend sarapan di cafe sambil sibuk laptopan
Pesen kopi secangkir harga 40 ribuan
Minumnya pelan-pelan
Biar tahan sampe siang demi wifi gratis
Kalo tanggal tua, pagi siang malam makannya mie instant
Kalo mau nelfon bisanya cuma misscall
Jadi orang gede menyenangkan
Tapi susah di jalanin. 



READ MORE - Iklan 3 Indie+ Versi Cewek

Wednesday 19 June 2013

Beginilah Rindu Ku Bakukan

dear you

1. Rindu adalah perjalanan tertunda, terentang sebagai kesatuan harapan dan keterpisahan. Di matamu, ingin kuberhenti. Seketika? Bukan. Rindu bermula dari serpih getar untuk saling berharap: kita bertemu di satu titik penyatuan. Semuanya tertulis jelas di air mukaku; rindu ini mengurai segala tentangmu. Kapan pun, di mana pun, kamu memenuhi detikku.

2. Kamu adalah baris pertama dari setiap alinea yang di dalamnya selalu menyebut kata 'rindu'.

3. Sepertinya, jarak membuat rindu jadi makin berarti.

4. Kadang, cuma butuh satu helaan napas panjang buat menyudahi penat hari ini sambil membayangkan sepotong senyumanmu.

5. Lelah, akhirnya. Hanya ada getar lemah yang tersiksa. Seterusnya adalah kata-kata tak juga berwujud sapa. Aku akan menerima, jika ini memang rindu tak bersambut nyata.

6. Sungguh beruntung! Ada kamu yang menghadirkan sepotong sapa dan sekelebat senyum dalam jarak. Menemaniku dalam diam, dan... dalam damba tak bersyarat.

7. Mendengar renyah sapamu dalam ruang dan jarak yang menyekat tatap, telah cukup untuk menepikan lelahku.

8. Meski hanya menempias pada getar lemah belaka, setidaknya aku percaya: masih ada kepingan rindu yang kujaga, untukmu-bukan siapa-siapa.

9. Rindu itu kamu. Rindu itu sunyi. Cuma kamu yang bisa meramaikannya. Rindu itu api. Cuma kamu yang bisa memadamkannya. Rinduku semena-mena. Begitu terantuk di matamu, tak mau lari ke mana-mana. Rinduku itu haus dan lapar. Cuma sentuhan bibirmu yang bisa memuaskannya.

10. Ditengah keramaian, aku merasa sepi. Tapi aku tak kedinginan; senyumanmu senantiasa menyala dalam diriku. Menghangatkanku dengan rindu.

11. Menjadikanmu selalu ada dan tetap dekat meskipun hanya jauhmu yang kurengkuh.

12. Tak jera! Kugelitik kenanganmu untuk bangkit lagi dari bejananya. Dan tiba-tiba, memenuhi ruang pengharapanmu.

13. Dalam rentang jarak, hanya hati kita yang masih bisa saling menyapa, saling mendoakan, "Aku selalu merindukanmu, sayangku," bisik hatiku lirih padamu, "semoga kamu pun begitu."

14. Jauhmu menghasut kata untuk bercerita tentangmu. Tapi mengapa justru bisu yang menutup mulutku. Kelu hingga tak mampu aku menyapamu.

15. Jarak terkadang lebih indah karena ada jeda dan memberi ruang rindu yang luas bagi hadir sang cinta nanti.

16. Membayangkannya saja membuat hadir jadi lebih terasa. Saat ini, biarlah cukup begini. Sampai nanti bertemu lagi.

17. Untuk apa membenci rasa yang membuncah. Tak peduli merindu atau sebaliknya, telan dan nikmati saja.

18. MAAF! Maaf jika aku tak di sana ketika kamu gelisah. Maaf jika aku tak punya kendali atas waktu dan jarak. Maaf untuk semua gelisah yang kau rasakan. Maaf karena diam-diam aku yang egois ini senang saat rindumu hanya untukku seorang.

19. Bercermin untuk kesekian kali. Bertanya pada bayangan diri yang makin rapuh. Berjalanku menjau, tapi kenapa justru dekatmu yang kurengkuh.

20. Dua hari berlalu. Kebisuan menjadi mahkota tanpa kemewahan yang memburamkan warna-warni rindu.

21. Untuk setiap diammu yang hadir, aku reka membayarnya dengan gelisah yang meluapkan sunyi bertubi-tubi. Hanya karena aku peduli.

22. Yang tersisa, mungkin hanya rindu yang mengulum waras logika. Ada padamu, kunanti sekaligus kubenci.

23. Masihku di sini - sendiri. Menurut bilur-bilur rindu yang tertinggal. Ada padamu, pasti! Dan kuingkari.

24. Aku akan menghirup rindu lewat embusan napasmu dari kejauhan, hingga kupeluk hadirmu dalam dekat... dan satu dalam lekat.

25. Rindu kesumat. Merajalela di batas angkuh yang mengunci bibir untuk bertanya tentangmu. Apakah kau mencecap rasa yang sama? Andai saja.

26. Bahkan, dalam pekatnya malam, larik-larik senyumanmu menjelma lukisan terang yang memenuhi bejana kegelisahanku. Bagaimana mungkin aku mampu beranjak pergi?

27. Sapamu di telepon menjadi kejutan yang taj terduga-duga. Dan sepanjang sisa hari ini, hidupku jadi berjudul 'bahagia'.

28. Nyata atau semu, tak mau ku tahu. Aku hanya ingin menikmati syahdunya rindu menguras warasku, malam ini. Itu saja!.

29. Meredam kata-kata. Kusapih rindu untuk sementara. Mengendapkannya dalam diam, menunggu perjumpaan merunut nyata. Lalu, mmenumpahkannya tanpa sisa.

30. Bertahan dalam diam. Membiarkan rindu memungut indah dalam kesakitannya. Aku rela.

31. Lebih karena mencintai adalah karunia, aku pun memutuskan untuk tidak mengacuhkan seribu tanya mengapa kemudian memilihmu. Toh tak ada jawaban yang tepat untuk setiap langkah kakiku yang merindu pulang menuju dirimu. Juga tak ada alasan yang pasti mengapa aku selalu ingin rebah manja di dadamu. Sudah lama aku berhenti bertanya, berhenti menjawab. Karena semua itu hanya akan membuatku meragu.

32. Rindu yang tertanam, bukan pura-pura. Tinggal tunggu waktu saja meluapkannya tanpa sisa, di dekatmu.

33. Entah sudah berapa ratus titik di pipimu yang kucium; mengeratkan rindu dan kenangan dalam kemegahan perasaan. Lekang!

34. Di sini, aku melibas rindu yang kau tinggalkan. Dalam debar hasrat yang yang putus-putus menyebut namamu.

35. Rindu ini telah menyangderaku. Menjadikanku tahanan di taman cinta.

36. Rindu dan kamu itu seperti angin. Tak bisa kulihat, tapi kurasakan kehangatan juga kegelisahannya.

37. Bersandar pada rapuhnya kesendirian. Menilas lagi kepak sayap menjamu yang membatu dalam cetak biru kenangan. Aku rindu, sialan.

38. Kutitipkan kecup manja di sudut pipimu. Cuma itu yang kumampu.

39. Semestinya kupecahkan saja rindu ini dengan kepala tengadah. Membuncahkannya di beranda hatimu, tanpa malu-malu.

40. Membunuh rindu jelas bukan pilihan. Sama saja memutuskan jembatan menuju kebahagiaan bersamamu.

41. Hari ini kudengar dari bibirmu. Menaklukkanku dengan cinta yang denyutnya mendayu-dayu.

42. Tolong datang padaku. Selimuti aku dengan baju pengharapanmu. Rinduku telah begitu panjang.

43. Luka rindu ini mulai memanen kesakitan di setiap incinya.

44. Menjaring rindu. Satu-satunya jalan yang kupilih untuk tetap bersamamu. Dalam dekat, juga jarak.

45. Lagi. Ketika dia, menegahi langit, ketika kosong hati meliat raga dan pikiran, rindu itu menggugat lagi.

46. Rindu itu mendingin es dan memanas api. Silih berganti, mempermainkanku.

47. Karena kata hanya perantara, tak bisa seutuhnya. Biarkan rasa yang bicara dari kedalamannya, detik ini. Masih. Rindu ini, untukmu.

48. Biarkan rasa menjadi tuan di negeri sendiri. Menjadikanmu rindu di setiap pahatan tanahnya.

49. Tertusuk rindu. Dadaku tersendat. Terengah merapal namamu. Menghela bisu.

50. Cukup rasakan hadirnya, di mana pun kamu berada. Mendekap jauhmu dalam dekat.

51. Ada yang hilang. Sejauh berlari, muara pikiran tak juga menjauh. Mengisap rindu seperti lintah. Haus terpuaskan ketika berdarah.

52. Déjà vu. Setiap kali kusesap cawan rasamu. Manis pahit dalam satu rindu.

53. Teringkus hampa. Kupilah pongah yang mengikut-serta dalam larik-larik rinduku. Maafkan, ini salahku.

54. Labirin hatimu selalu membawaku kembali ke tempat saat kita bermula; jatuh cinta.

55. Sapamu itu masih membungkam seribu. Tak berkutik, tersudutku ke tepi duniamu. Mengapa jarak yang kau bentangkan begitu jauh. Bahkan untuk menyentuh jari manismu saja aku kelelahan.

56. Setiap kata yang tertulis, terasa melempuhkan jemari. Beban rindu itu memanas api dan membakar keangkuhan.

57. Aku telah jatuh menelan rindu ini. Terlalu sakit, memang. Tapi aku tak jera untuk terus berada dalam jerat kesakitan ini.

58. Tanpa awal dan akhiran: rindu ini, milikmu saja.

59. Aku bersyukur kehilangan. Menancapkan arti hadirmu lebih berarti. Dan rinduku pun kian tak terperi.

60. Bahkan pada gerimis aku mengemis: "Teruslah menangis! Derai air matamu menyulam luka rinduku.

61. Terasing di negerimu. Aku! Terosok dalam puing rindumu. Aku! Janganlah beku! Sekian sentimeter lagi jemari kita tinggal menunggu waktu untuk saling menggenggam rasa itu. Janganlah ragu! Rindu ini masih, milikmu.

rindu
62. Bergetar membayangkan. Bertemu? Aku tak punya kendali mengatakannya. Hanya ada api rindu, selebihnya udara beku.

63. Kau tahu apa yang aku cium sekarang? Kerinduan. Kau tahu apa yang aku inginkan sekarang? Menunggu hadirmu. Membayangkannya saja sudah membuat jantungku berdegub kencang. Seperti ada sejuta genderang ditabuh dalam diriku. Ingar-bingar suaranya, semuanya menyerukan namamu. Jadi, jujurlah padaku sekali ini, Sayang; kapan kau akan datang?

64. Belum selesai juga aku membacamu. Membolak-balik halaman tentang rahasia-rahasia yang kau bisikkan padaku di malam itu, juga lelucon-lelucon konyol dalam cengkrama kita. Belum puas aku membacamu. Tak ingin aku menemukan kata 'tamat' di akhir buku tentangmu. Kau kubaca lagi; kali ini dengan rindu.


Moammar Emka

READ MORE - Beginilah Rindu Ku Bakukan

Thursday 13 June 2013

Lirik - Asmara Terindah by Ungu (Ost. Sang Kiai)

Asmara Terindah



Saat bunga tumbuh
Tanda hidup takkan berlalu
Sajak cinta yang ku tuliskan untukmu
Tak terhapus oleh waktu

Ada yang berisik mesra
Sudah ku temukan bahagia
Kaulah asmaraku yang terindah
Dan jawaban pertanyaan

Bila esok kan datang untukku
Haturkan rasa rinduku
Ku jemput matahariku

Sosok bidadari yang berlabuh
Jauh di dasar hatiku
Tidakkah juga kau rindu

Bila esok kan datang untukku
Haturkan rasa rinduku
Ku jemput matahariku

Sosok bidadari yang berlabuh
Jauh di dasar hatiku
Tidakkah juga kau rindu

Bunga adalah bahasa rasa
Yang tak dapat ku gambarkan
Lewat kata-kata

Cinta seluas jagad samudera
Tuhan tahu yang ku rasa
Kaulah segalanya

Haaa.. haaa… uu…
Kaulah segalanya

Haaa.. haaa… uu…
Kaulah segalanya

Download Mp3 disini
READ MORE - Lirik - Asmara Terindah by Ungu (Ost. Sang Kiai)

Tuesday 11 June 2013

Lirik Setelah Kau Tiada - Cakra Khan

Setelah Kau Tiada




Tak sempat ku mengerti, kau tunjukkan arah saat ku tersesat
Beri cahaya saat ku sendiri dalam gelap, namun waktu tak pernah rela menunggu

Hingga akhirnya kau pun pergi

Terlambat kusadari kau teramat berarti
Terlambat tuk kembali dan tuk menanti
Kesempatan kedua yang takkan mungkin pernah ada

Baru kuterima kau hembuskan angin saat ku bernafas
Siramkan air saat aku dalam kekeringan, namun tak pernah ku hiraukan semuanya

Hingga kinipun kau tiada

Terlambat kusadari kau teramat berarti
Terlambat tuk kembali dan tuk menanti
Kesempatan kedua yang takkan mungkin pernah ada

Biarkan ku hidup dalam penyesalan ini
Sampai nanti kau akan kembali

Terlambat kusadari kau teramat berarti
Terlambat tuk kembali dan tuk menanti
Kesempatan kedua yang takkan mungkin pernah ada


READ MORE - Lirik Setelah Kau Tiada - Cakra Khan

Sunday 9 June 2013

Sesuatu yang ku sebut kenangan

kenangan

Ada yang masih melekat dan kubiarkan teramat dekat dengan benak,
sesuatu yang kusebut kenangan .
Dan Aku pun membuka kembali kenangan tentangmu sambil berusaha tersenyum,
dan ini adalah salah satu usaha ku melepas pergi kenangan buruk dengan cara yang baik .

Walau pada akhirnya justru rindu yang kembali akrab dengan air mata ..

Mungkin ini hanya Ingatan tentangmu yang tanpa sengaja kembali,
atau mungkin aku yang sengaja menghadirkanmu lagi tanpa kusadari ..


READ MORE - Sesuatu yang ku sebut kenangan

Saturday 8 June 2013

Lirik - Misteri Cinta by Angel Pieters

misteri cinta



Misteri cinta yang ku jalani denganmu
Ku tak tahu arahnya kemana
Mungkin ini memang takdir Tuhan bahwa
Kita memang tak akan kemana-mana

Aku tak tahu bagaimana bisa
Hubungan yang telah lama kita jalani
Tak tentu arah mau kemana
Sudahi sudahi sudah sudah cukup sudah

Memang sampai di sini
Sudahi sudah cukup sampai di sini
Jangan memaksa aku menunggu
(sudah cukup sudah) sudah cukup

Misteri cinta yang ku jalani denganmu
Ku tak tahu arahnya kemana (kemana)
Mungkin ini memang takdir Tuhan bahwa
Bahwa kita memang tak akan kemana-mana

Oh aku tak tahu bagaimana bisa
Hubungan yang telah lama kita jalani
Tak tentu arah mau kemana
Sudahi sudahi sudah sudah cukup sudah

Memang sampai di sini
Sudahi sudah cukup sampai di sini
Jangan memaksa aku menunggu
(sudah cukup sudah) sudah cukup sudah (sudah)
(cukup sudah)
Sudahi sudahi sudah sudah cukup sudah

Memang sampai di sini
Sudahi sudah cukup sampai di sini
Jangan memaksa oooh
Sudah cukup sudah (sudah)
Sudah cukup sudah


READ MORE - Lirik - Misteri Cinta by Angel Pieters

Friday 7 June 2013

Promises, Promises

Promises
Setelah bertahun-tahun lamanya, takdir mempertemukan kau dan aku lagi. Berdiri, berhadap-hadapan, dan sama-sama bingung memulai percakapan. Harusnya “Apa kabar?” dan “Aku selalu memikirkanmu” bisa dengan mudah meluncur dari bibir kita. Tapi, kau bergeming di tempatmu berdiri dan aku tak akan mengizinkan kau melihatku meneteskan air mata rindu. Aku menutup rapat-rapat hati dan menyembunyikan kuncinya sejauh mungkin darimu. Tak ingin kau menyentuhku semudah itu. Tak akan membiarkanmu memelukku seerat dulu.

Kulawan semua godaan yang menghampiriku dan ingin pergi jauh-jauh darimu... meskipun yang kulakukan justru berusaha menahanmu di sisiku lebih lama lagi. Kukatakan sudah berhenti memikirkanmu—tetapi aku sendiri ragu akan hal itu.

Aku benci tak jujur kepadamu. Namun, lebih khawatir kau akan membuatku jatuh cinta lagi untuk kedua kali.

Membuatku jatuh dan terluka lagi....


READ MORE - Promises, Promises

Cinta itu adalah

cinta


Cinta itu adalah
Ketika kita selalu mengingat seseorang,
tapi seseorang itu sama sekali tidak mengingat kita
Kita tetap selalu yakin atas cinta kita

Cinta itu adalah
Ketika kita selalu menjadi yang pertama peduli
selalu menjadi orang terakhir yang menyerah
Meski seseorang tersebut tidak tahu
Kita tetap selalu yakin atas cinta kita
Tidak berkurang walau sejengkal

Cinta itu adalah
ketika kita mengorbankan apapun milik kita
Tanpa berharap seseorang akan membalasnya
Kita tetap bersedia melakukannya
Tidak berkurang rasa cintanya

Cinta itu adalah
Ketika kita selalu lirih menyebut namanya dalam doa
Meski seseorang itu sedang tidur, jauh, bahkan tidak menyadarinya
Kita tetap berharap yang terbaik
Tidak berkurang keyakinan kita

Itulah cinta yang sejati
Tidak perlu jauh-jauh mencarinya
Cinta seperti ini ada pada Ibu kita
Baca ulang sajak ini dari awal, sambil membayangkan Ibu kita
semoga paham hakikat cinta yang baik.

Tere Liye

READ MORE - Cinta itu adalah

Thursday 6 June 2013

A Letter that never sent

a letter
Hai. Hallo. Apa kabarnya kau ?? Lama sudah kita tidak bertemu. Semoga kau selalu baik-baik saja dan tidak pernah menjadi sia-sia. Surat kali ini sengaja aku tujukan untukmu, mungkin ini salah satu cara agar kita tetap "bisa" berhubungan meski tidak secara langsung.

Hey !! Kau yang disana. Kapan kita akan bertemu ?? aku rindu bercengkrama denganmu, berbicara tentang kisah yang tak ada habisnya. Alu rindu melihat senyummu, rindu suaramu, rindu gelakmu, aku rindu. sangat merindu... Aku rindu semua hal tentangmu. Meski tak pernah ku ungkapkan padamu, kali ini aku benar-benar rindu. ingin rasanya aku menghampiri dan melihat senyummu. Melihat ekspresi wajahmu, Saat kau tertawa, menangis, saat lelah, sedih, gembira atau apalah !!

Aku rindu saat-saat bersamamu. Saat kita habiskan malam bersama dengan segelas cappuccino, bercerita sekalipun tidak berkualitas. Atau sekedar duduk diam di sampingmu saja tanpa perlu berkata-kata, itu sudah cikup bagiku. Karena begitulah aku yang ingin selalu kau ada. Dan aku hanya ingin kau tau, sampai saat ini aku masih merindumu dalam diamku.

Andai saja kau tau itu ....


READ MORE - A Letter that never sent