English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday 7 February 2013

Biarkan Aku Berfikir Sejenak

sendiri

Biarkan aku berfikir sejenak,
Tinggalkan aku di sini sendiri,
Lupakan semua cerita yang tak pasti,
Aku lelah dan tak mengerti,
Maaf ku harus pergi.

Lepaskan semua belenggu derita ini,
Ku tak sanggup hidup dalam ketidakpastian hampanya fatamorgana,
Kau maya,
Kau tak nyata.
Ku tak kuasa.
Kita takkan mungkin bisa bersama.

Tinggalkan aku dengan semua kenangan yang pernah indah ini,
Hancurkan semua ikatan kawat berduri,
Ini terlalu perih.
Suaraku tlah habis, merintih.
Bukan karena ku pasrah,
Tapi ku lelah,
Berteriak - menangis,
Terhujamkan oleh tajamnya rasa ini.

Karanglah sebuah cerita baru untukku, bukakan mataku,
Buatlahlah aku membencimu,
Biarkanlah ku melupakan rasa itu,
Kini ku tak mampu.
Ini terlalu sendu, tak dapat ku biarkan ini berlalu,
Aku terlalu mencintaimu.

Cinta,
Hmmm suatu rasa yang benar-benar tak ku suka,
Namun kau buatku mengatakannya, merasakannya,
Dan buatku kian membencinya,
Namun ku tetap tak bisa membencimu.

Waktu trus berlalu,
Ku masih tetap aku yang dulu,
Bocah ingusan yang penuh dengan rasa takut.
Cinta adalah hantuku,
Dan hantu tak pernah ku anggap nyata,
Maka cinta adalah maya,
Dan kau pun maya,
Namun ku merasakanmu ada.....di sini,
Di setiap tempat, di semua waktuku,
Apakah kau nyata ataukah hanya sekedar halusinasiku saja?
Terlalu indah, namun menyakitkan.
Bercahaya cerah, namun sinarmu membutakan.
Rasa ini sungguh mempermainkanku,
Ku terpojok di sudut diam memori.

Diamkan fikiranku sesaat,
Ku tak sanggup menerima serbuan-serbuan kenangan,
Semua tentangmu menyerangku.

Aku tau rasa ini tak palsu,
Namun ku tak mampu beradu.
Aku terlalu kaku,
Bagai patung kokoh yang tak dapat bergerak, hanya berdiri tegak, terdiam,
Berpura-pura kuat namun tak mampu bertindak,
Terasa akan meledak,
Telak......kau pukul di dadaku.

Mataku sayu,
Nafasku kini berat,
Dan kau tlah pergi tinggalkanku.

Biarkan aku berfikir sejenak,
Sepanjang aku mampu,
Dan panjangnya tulisan ini takkan mampu menyamai panjangnya fikiranku,
Semestapun tak cukup mampu menampung kecilnya diriku.

Sel-sel fikiran yang tak terlihat,
Memori-memori masa silam yang terlihat entah dimana adanya.
Bukan di depan mata atau di belakang bayangan.
Dia takkan pernah ada dalam selimut kekosongan.
Bayangan maya yang terus menghantuiku,
Diapun kosong dan tak nyata,
Namun besar dan berlubang,
Membuat sebuah pintu sempurna menuju semua cerita yang pernah ada.

Biarkan ku berfikir sejenak,
Biarkan ku mengerti arti sebuah kata, makna sebuah cerita,
Perjalanan panjang hidup ini.
Yang ku mengerti hanyalah kosong,
Semua itu bolong,
Seperti hatiku yang telah tertusuk - tercabut.

Dunia adalah kosong,
Bentuk yang sama dengan lambang kehampaan itu.
Namun dia miliki semuanya,
Mencakup seluruh arti segala makna.
Terlalu rumit,
Fikiranku terlalu sempit,
Akupun tak mampu merakit.
Tapi terimakasih Ya Allah,
Kau telah hidupkan aku,
Berikan aku tubuh ini,
Menghiasinya dengan akal fikiran, hati dan perasaan.

Alhamdulillah - apakah aku dapat terus mengucapkannya?

Biarkan aku berfikir sejenak,
Apakah aku harus terus terlarut dengan buaian rasa yang tak menentu ini?
Apakah ini indahnya cerita?
Apakah ini cinta yang kata mereka indah?
Tapi mengapa begini?

Hmmm,
Terlalu lelah,
Biarkan ku sendiri.
Satu yang hanya ku tahu,
Semua kosong,
tiada yang abadi - tiada yang sempurna.
Berfikir dan berfikir lagi.
Ku ingin berdzikir.

by. ???????


1 comment: